Halaman

Total Tayangan Halaman

Minggu, 30 Oktober 2011

22 oktober 2011, hati menangis langit pun berkabung

seminggu ini hari yang sangat menyibukan bagiku dan sangat melelahkan bagiku, selain kerjaan yang menggunung     si busway angkutan umum yang biasa aku gunakan selalu saja penuh sesak walaupun aku pulang sudah malam hari, tidak seperti hari - hari biasanya setelah tiba di rumah aku langsung istirahat tanpa banyak berbicara dengan keluargaku, aku fikir masih ada hari esok selalu kalimat itu yang aku tanamkan di dalam otak dan kata" itu juga yang membuat aku menyesal seumur hidup
minggu - minggu akhir di kehidupan orang yang paling aku cinta aku begitu sibuk dan tidak punya waktu bahkan hanya untuk bercerita pada orang itu tentang apa yang terjadi dengan hidupku hari ini ,
sejak jumat malam ayahku memang berbeda dari biasanya, ayahku yang biasanya selalu " usil " mulutnya yang justru keusilanya selalu membuat ramai suasana rumah tidak banyak bicara dan sabtu pagi saat aku mencoba - coba baju ayahku tersayang yang sejak jumat itu sehat hanya memandangiku tanpa banyak bicara dan hanya tersenyum sembari memperhatikan ku namun aku memang tidak ada firasat apapun bahwa itu adalah pagi terakhir aku berjumpa dengan ayahku, sabtu malam bebarapa jam sebelum ayahku pergi untuk selamanya aku masih menyuapi ayahku bakso makanan kesukaan ku dan melihat caranya makan sontak aku dan ibuku tertawa karena memang ekspresinya lucu sekali, dan kami pun berbicara dan bercanda. namun itu adalah saat " bahagia kami terakhir dan tidak akan ada hari - hari seperti itu lagi karena tepat jam 10.45 ayah ku pergi menemui sang pencipta ALLAH yang lebih sayang dengan ayahku, ayah pergi dengan tenang dengan senyum di wajahnya yang makin membuat ayahku tampan dan meninggal dengan khusnul khotimah .
selamat jalan ayahku tersayang, tenang lah disana aku akan selalu memenuhi amanatmu
ya ALLAH
terima segal amal ibadah ayahku
ampunilah dosa - dosanya
lapangkan lah kuburnya
terangilah kuburnya dengan cahaya Mu
kumpulkan dia dengan orang - orang yang kelak akan bertemu dengan Mu begitu juga dengan kami ya Rabb

******************** ku serahkan kembali ayahku padamu ya rabb **************************
innalillahi wa inna ilaihi rojiun
kullu nafsin dzaikotul maut

Selasa, 11 Oktober 2011

JILBAB


Tulisan ini saya buat sebagai bahan intropeksi dan bahan pembelajaran buat saya sendiri mudah – mudahan bisa berguna
Alhamdulillah saat ini sudah banyak wanita – wanita muslimah yang menggunakan hijab nya yang memang sudah seharusnya dan sudah merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslimah. Sesuai dengan perintah ALLAH dalam Al _Quran nul karim
”Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Al Ahzab 59]
images (1).jpgJadi memang sudah seharusnya kita sebagai muslimah yang cinta pada ALLAH wajib mengikuti perintahnya. Namun sayang beribu sayang ( wuih bahasanya … ) banyak diantara kita para muslimah  ( terutama aku ) yang  make jilbabnya masih enggak bener alias gak sesuai dengan ajaran ALLAH dan nabi kita Muhammad Saw ( jilbab syar’I ) BETUL KAN ???
kalian suka gak sih ngeliat banyak perempuan” berjilbab namun gk ada bedanya dengan yang gak berjilbab., kaya gambar yang disebelah ( maaf yah kalo sedikit porno ). Sebenarnya aku juga kadang suka bingung seperti apa sih jilbab yang syar’I kayaknya kok ribet banget ya ?? bukanya yang penting itu pake jilbab ??
pertanyaan itu dulu sering banget muncul di awal hijrahku ke jilbab, namun aku udah tau kalau berjilbab itu bukan sekedar nutup pala doank pake jilbab tapi pake jilbab juga ada aturanya gals
berikut beberapa aturanya :
1.       Harus menutup aurat
Wanita : seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah
Sebagaimana dalam hadist nabi : Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidh) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” [HR Abu Dawud] 
AURAT lelaki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya. Rasulullah SAW bersabda bermaksud: “Paha itu adalah aurat.” (Bukhari)
2.       Pakaian tidak boleh ketat / membentuk tubuh
Menggunakan jilbab harus menutup dada, tidak memperlihatkan bentuk tubuh, kalau membentuk tubuh apa bedanya dengan yang tidak berjilbab ???

3.       Pakaian tidak boleh bermegah – megahan / berlebihan
”Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” [At Takaatsur 1]
Karena dengan bermegah – megahan dikhawatirkan diri ini akan menjadi sombong, dan ALLAH tidak suka dengan orang – orang yang sombong
“ tidak akan masuk syurga jika di hatinya masih ada sifat sombong walaupun sebutir debu pun “

4.       Pakaian Islam tidak boleh menampakkan tubuh atau jarang.
Ada kisah dalam hadist Dari Saidatina Aisyah bahawa satu hari kakaknya, Asma binti Abu Bakar datang mengadap Rasulullah SAW sedang ia berpakaian tipis (jarang). Melihatkan keadaan itu, Rasulullah SAW terus berpaling muka.” [HR Abu Daud]

Mungkin untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah
gambar7.png

Bagaimana perasaan kita kalau melihat wanita berjilbab tapi sepertinya telanjang karena mereka memang menutup badanya dan kepalanya dengan penutup namun tetap aja keliatan sexy ???  ya walaupun jujur ya buat aku itu emang sedikit susah tapi susah bukan berarti gak bisa kan ?? “ SAYANG KAN KALAU BERJILBAB CUMA MERUSAK NAMA ISLAM AJA “ namun jangan sampai di artikan kalau begitu tidak  usah berjilbab INGAT "ALLAH MEWAJIBKAN KITA UNTUK BERJILBAB KARENA WANITA ITU ADALAH PERHIASAN YANG PALING INDAH “ gak mau kan kalau kita jadi barang murahan ??? semua jawaban kembali diri kita masing”
Aku buat tulisan ini bukan untuk mendikte orang lain tapi lebih sebagai bahan pembelajaran buat aku. 

Senin, 10 Oktober 2011

DUNIA YANG MENYILAUKAN


Dunia, memang sebuah tempat yang seringkali melalaikan bagi siapa saja. Dunia tidak akan pandang bulu untuk menjadikan siapapun korban kefanaannya. Bisa seorang pemabuk, bisa seorang pelajar, bisa seorang polisi, bahkan seorang ulama pun bisa menjadi hamba dunia.
Sungguh dunia ini merupakan kumpulan perhiasan yang bisa melenakan manusia dari tujuan asalnya. Perhiasan itu bisa berupa harta, pangkat dan bahkan wanita.

Di zaman era globalisasi ini atau lebih pantas disebut zaman edan, orang-orang benar-benar sudah dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Seolah tiada tujuan yang lebih agung dari itu, manusia hingga mati-matian ingin mendapatkan perhiasan-perhiasan dunia itu. Mereka rela kerja siang sampe malam dari malem sampe siang lagi untuk mendapatkannya. Dan tidak jarang hingga melalaikan kewajiban mereka untuk beribadah hanya karena Allah semata.
Kalau mau jujur manusia saat ini -dan mungkin termasuk kita- hidupnya tidak memiliki tujuan hidup yang mulia, manusia kini hidup hanya untuk gaya hidup dan hidup gaya. Apakah manusia sudah lupa tujuan hidup yang sesungguhnya, seperti yang difirmankan Allah SWT.

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz Dzaariyaat [51] : 56)

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad No. 8493)

Berdasarkan hadits ini berarti kita dapat simpulkan bahwa seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat atau mengaku muslim haruslah bersikap sangat waspada ketika ia menjalani era penuh fitnah di Akhir Zaman. Ia harus memahami bahwa bentuk pelanggaran terhadap Allah dapat berakibat kepada dua macam akibat. Pertama, ada yang berakibat seseorang menjadi berdosa, namun di mata Allah dosanya itu tidak menyebabkan dirinya keluar dari Islam. Artinya Allah masih tetap mengakui eksistensi iman pelaku dosa tersebut. Ia masih tetap dipandang sebagai seorang muslim atau seorang yang beriman.

Di dalam kitabnya berjudul Dhawabith At-Takfir ‘inda Ahlis-Sunnah wa Al-Jama’ah, Mas’ud bin Faisol menguraikan sembilan Pembatal Keimanan yang disepakati oleh para ulama:
  1. Sombong dan menolak beribadah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala, walaupun membenarkan dan mengakui kebenaran Islam
  2. Syirik dalam beribadah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala
  3. Membuat perantara dalam beribadah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala dan meminta pertolongan kepada selain Allah subhaanahu wa ta’ala
  4. Mendustakan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam atau membenci sesuatu yang beliau bawa walaupun ia melakukannya
  5. Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu terhadap kekafiran mereka atau membenarkan mazhab (faham/keyakinan) mereka
  6. Memperolok-olok Allah subhaanahu wa ta’ala, Al-Qur’an, Al-Islam, pahala dan siksa, dan yang sejenisnya, atau mengolok-olok Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam atau salah seorang Nabi‘alaihimus-salam, baik ketika bergurau ataupun sungguhan
  7. Membantu orang musyrik atau menolong mereka untuk memusuhi orang Islam
  8. Meyakini bahwa ada sebagian orang yang boleh keluar dari ajaran Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak wajib mengikuti ajaran beliau
  9. Meyakini ada petunjuk yang lebih sempurna daripada petunjuk Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallamatau meyakini ada hukum yang lebih baik daripada hukum beliau yang berlandaskan syariat Allah subhaanahu wa ta’ala
Kita semua berlindung kepada Allah dari perbuatan dosa, baik yang menyebabkan diri kita dipandang “sekadar” bermaksiat kepada Allah, apalagi yang sampai menyebabkan diri kita tidak lagi dipandang Allah masih merupakan seorang beriman. Na’udzubillahi min dzaalika.

Dalam hadits tersebut digambarkan bahwa suatu ketika di masa yang akan datang bakal muncul para pemimpin yang dikenal di tengah masyarakat namun tidak disetujui karena sikap dan perilakunya yang zalim dan fasiq. Kemudian Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memberi tahu kita bagaimana sikap yang semestinya ditegakkan bila para pemimpin seperti itu muncul. Untuk lebih jelasnya inilah tex hadits itu secara lengkap:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَتَكُونُ أُمَرَاءُ
فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ عَرَفَ بَرِئَ وَمَنْ أَنْكَرَ سَلِمَ
وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ قَالُوا أَفَلَا نُقَاتِلُهُمْ قَالَ لَا مَا صَلَّوْا

Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Akan muncul pemimpin-pemimpin yang kalian kenal, tetapi kalian tidak menyetujuinya. Orang yang membencinya akan terbebaskan (dari tanggungan dosa). Orang yang tidak menyetujuinya akan selamat. Orang yang rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan dosa).” Mereka bertanya: ”Apakah kami perangi mereka?” Nabishollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Tidak, selagi mereka masih sholat.” (HR Muslim 3445)

Dengan jelas Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyatakan bahwa orang yang membenci para pemimpin yang zalim dan fasiq itu akan terbebaskan dari tanggungan dosa. Orang yang tidak menyetujui mereka akan selamat. Berarti hadits ini menegaskan sikap yang semestinya dimiliki seorang mukmin ketika berhadapan dengan pemimpin yang memiliki penyimpangan akhlak. Berbeda sekali dengan anggapan sebagian orang yang mengatakan bahwa di dalam ajaran Islam bagaimanapun perilaku seorang pemimpin ummat harus tetap mematuhinya dan menganggapnya sebagai ulil amri minkum (pemegang urusan di kalangan orang-orang beriman).

Saudaraku, permasalahan kita ummat Islam dewasa ini adalah bahwa bukan saja negeri-negeri Islam dipimpin oleh sebagian besar pemimpin yang berkepribadian zalim dan fasiq, tetapi sudah jelas mereka tidak menegakkan sistem kekhalifahan dan bahkan nyata benar bahwa kaedah-kaedah Islam telah banyak yang dirubah, baik oleh sang pemimpin tertinggi maupun oleh kepemimpinan kolektif kolaborasi lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Untuk membuktikan kebenaran sinyalemen di atas tidaklah sulit. Karena dalam realitas keseharian terlalu banyak contoh kasus yang membenarkannya daripada membantahnya. Sungguh benarlah kita dewasa ini sedang menjalani masa fitnah sebagaimana telah disinyalir Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam.

بَادِرُوا فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي
كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersegeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki diwaktu pagi masih mukmin dan diwaktu sore telah kafir, dan diwaktu sore masih beriman dan paginya sudah menjadi kafir, ia menjual agamanya demi kesenangan dunia.“(HR Ahmad 8493)

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا
وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Ya Rabb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir". (QS Al-Baqarah 250)